OKU TIMUR NEWS ONLINE - MEMUAT BERITA TERBARU SEPUTAR POLITIK, EKONOMI, BISNIS, SOSIAL, HUKUM, PENDIDIKAN, OLAHRAGA, SENI, UNIK DAN BUDAYA YANG BEREDAR DI KAWASAN KAB. OKU TIMUR DAN SEKITARNYA

Selasa, 19 Februari 2013

Kedelai Lokal Menghilang

MARTAPURA - Kedelai impor saat ini cenderung mendominasi pasar. Bahkan, pengusaha tempe masih mengandalkan kedelai impor sebagai bahan baku tempe. Meski cenderung mahal, mereka tak bisa berbuat banyak karena kedelai lokal cendrung menghilang di pasaran.

Kartono (44), pengusaha tempe mengatakan, dirinya masih menggunakan kedelai impor yang dipasok dari lampung. "Dalam sebulan, bisa menghabiskan dua ton kedelai lebih. Bukannya kita tak mau menggunakan kedelai lokal, tapi tak ada kedelai lokal," katanya.

Saat ini, satu kedelai impor dari distributor harganya Rp8.000. "Sebelum kedelai impor mendominasi, harga kedelai lokal hampir dua kali lipat dari harga beras," ungkapny.

Menurutnya, kualitas kedelai lokal kalah jauh dibandingkan kedelai impor. "sari pati kedelai impor lebih banyak dibandingkan kedelai lokal. Kedelai kita bijinya lebih kecil dan banyak lubangnya. Kalau dipakai untuk produksi tahu, hasilnya kurang menguntungkan. Dan yang paling membuat kami malas menggunakannya, harganya lebih mahal," jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar