OKU TIMUR NEWS ONLINE - MEMUAT BERITA TERBARU SEPUTAR POLITIK, EKONOMI, BISNIS, SOSIAL, HUKUM, PENDIDIKAN, OLAHRAGA, SENI, UNIK DAN BUDAYA YANG BEREDAR DI KAWASAN KAB. OKU TIMUR DAN SEKITARNYA

Jumat, 22 Februari 2013

OKU Timur Lulus Putaran Pertama Penilaian Adipura


MARTAPURA – Kabupaten OKU Timur lolos dalam putaran pertama penilaian adipura bersamaan dengan penilaian Provinsi Lampung, Jambi dan Bengkulu yang dilaksanakan Minggu lalu di Hotel Aston, Palembang.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kebersihan, Keindahan dan Pasar (DKKP) OKU Timur, Ir H Darmasiswady BAE SE M Si, kepada Sripoku.com, Jumat (22/2/2013).

Menurut Darma, keberhasilan OKU Timur dalam meloloskan penilaian adipura tahap pertama tidak terlepas dari dukungan dan bantuan serta kerja keras seluruh masyarakat terutama pasukan kuning.

“Kita sangat berharap pada masyarakat dan pasukan kuning agar pada putaran kedua, Maret mendatang, OKU Timur berhasil lolos. Pada penilaian tahap pertama, OKU Timur sebagai kota kecil mendapat nilai diatas 70 persen,” jelasnya.

Tahun ini lanjutnya, OKU Timur merupakan salah satu kabupaten yang lolos dalam putaran pertama bersamaan dengan sembilan kabupaten/kota lainnya dengan nilai sekitar 74,38 persen. Indikator dalam penilaian adipura tersebut adalah mengenai kebersihan dan keindahan kota seperti kebersihan pasar, kebersihan sungai, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan keteduhan kota.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah OKU Timur Kekurangan Sarana Penunjang


MARTAPURA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten hingga saat ini belum memiliki sarana dan prasarana penunjang penanggulangan bencana.

Demikian diungkapkan Kepala BPBD OKU Timur, Dahrizal Efendi, pada Jumat (22/2/2013).

Menurut Darlizal, peralatan yang cukup mendesak untuk digunakan saat ini seperti perahu karet, tenda, mobil rescue, dan mobil dapur umum mengingat setiap musim hujan aliran sungai komering meluap dan merendam rumah warga.

“Banjirnya memang tidak lama. Hanya berlangsung beberapa jam saja karena banjirnya merupakan banjir kiriman. Namun kita sangat membutuhkan sejumlah peralatan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” jelas Darlizal.

Polisi Janji Usut Kasus Raskin di Desa Jayamulya


Suasana pertemuan antara Wakapolres OKU Timur Kompol Anisullah M Ridha dengan tokoh masyarakat yang membahas mengenai dugaan kasus penyelewengan raskin dan kasus sekdes Jayamulya yang ditahan polisi.

MARTAPURA – Wakapolres OKU Timur Kompol Anisullah M Ridha berjanji akan menindaklanjuti laporan masyarakat mengenai dugaan penyelewengan raskin oleh Kepala Desa Jayamulya, Kecamatan Semendawai Suku III, Kabupaten OKU Timur selama enam tahun terakhir.

Hal itu diungkapkan Anis saat berdiskusi dengan tokoh masyarakat Desa Jayamulya H Kholik dan Suprapto di ruang Wakapolres, Kamis (21/2/2013).

Menurut Anis, meskipun saat ini kades belum bisa ditahan karena memerlukan sejumlah pemeriksaan yang panjang, namun dirinya berjanji polisi akan segera memulai pemeriksaan untuk mengusut dugaan penyelewengan raskin tersebut.

“Saya tidak berbohong dan bukan hanya ngomong saja. Kasus ini akan kami tangani dan akan kami usut. Kalau tidak percaya, ingatlah apa yang saya katakan didepan bapak-bapak dan disaksikan sejumlah wartawan,” kata Anis meyakinkan masyarakat.

Terkuaknya dugaan penyelewengan raskin di Desa Jayamulya selama enam tahun terakhir berawal dari pemaksaan dan intimidasi Kades Amir Hamzah kepada Sekdes H Makruf untuk menandatangani surat penyataan bahwa raskin sudah disalurkan.

Namun karena sekdes Makruf merasa bersalah selama ini hanya diam saja, akhirnya menolak menandatangani surat pernyataan tersebut.

Setelah terjadi adu mulut, Kades yang ditemani keponakannya Suyanto akhirnya memukul Sekdes. Sekdes yang ketakutan langsung berteriak yang disusul dengan kedatangan masyarakat dan langsung mengejar kades dan Suyanto.

Diduga untuk menakut-nakuti masyarakat, Kades Amir Hamzah kemudian melaporkan Sekdes dengan pasal penganiayaan sehingga polisi langsung menangkap dan menahan serta menetapkan Sekdes sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan dan pemukulan.

Polres OKU Timur Tangkap 19 Tersangka Kasus Narkoba


MARTAPURA – Selama periode Januari-Februari 2013, Satuan Reskrim Narkoba (Satresnarkoba) Polres OKU Timur berhasil mengungkap tujuh Laporan Polisi (LP) dengan 19 tersangka narkoba yang berhasil ditangkap.

Demikian diungkapkan Kapolres OKU Timur AKBP Kristiyono Sik melalui Kasatresnarkoba AKP CS Pandjaitan kepada Sripoku.com, Kamis (21/2/2013).

Menurut Pandjaitan, ke-19 tersangka yang berhasil ditangkap terdiri dari pemakai maupun pengedar yang kerap beroperasi di wilayah OKU Timur.

Sesuai dengan arahan Kapolda, lanjutnya, pihaknya akan terus berupaya untuk mengungkap peredaran narkoba di OKU Timur tanpa pandang bulu.

“Satresnarkoba saat ini sedang gencar-gencarnya melakukan pengungkapan peredaran narkoba jenis, ganja, inek maupun sabu-sabu. Bukan hanya masyarakat yang kita periksa, anggota polisi juga kita tekankan untuk mengikuti tes urine guna memastikan bahwa anggota polisi benar-benar bebas dari penyalahgunaan narkoba,” jelasnya.

Kamis, 21 Februari 2013

Laporkan Penyelewengan Raskin, Sekdes Malah Ditahan


MARTAPURA - Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Jayamulya, Kecamatan Semendawai Suku III, Kabupaten OKU Timur bernama H Makruf ditahan polisi sejak Selasa (19/2/2013) sekitar pukul 19.00 malam.

Makruf ditahan bersamaan dengan pengaduannya terhadap polisi mengenai adanya dugaan penyelewengan raskin di Desa Jayamulya selama enam tahun terakhir.

Penahanan Makruf disebabkan oleh pengaduan Kades Amir Hamzah yang mengaku telah dikeroyok dan dianiaya warga.

“Saya telah dianiaya oleh sekdes dan orang-orangnya. Padahal saya menemui sekdes hanya untuk menanyakan beberapa masalah,” kata Kades Jayamulya Amir Hamzah.

Sedangkan menurut Sekdes H Makruf, dirinya tidak pernah mengeroyok dan memukul kades tersebut.

Menurutnya, warga mengepung dan mengejar kades karena sebelumnya Amir Hamzah mengintimidasinya untuk menandatangani pernyataan bahwa raskin sudah disalurkan.

“Saya tidak mau menandatangani karena memang sudah enam tahun ini raskin tidak dibagikan. Namun malah dia marah-marah dan mengancam. Saya takut dan saya terpaksa berteriak. Jadi warga datang,” terang M Makruf.

Selasa, 19 Februari 2013

Pertahankan Rumah Panggung


MARTAPURA - Sejak dibangun Bendung Irigasi Perjaya Upper Komering Martapura OKUT pada 1992 lalu, terjadi perubahan lintasan air diwilayah hilir antara Martapura hingga Cempaka. Sebelumnya, debit air yang mengarah ke hilir cenderung tinggi sehingga masyarakat menggunakan konsep water harmony (bersahabat dengan air) atau akrab dikenal dengan rumah panggung.


Daerah yang sebelumnya menjadi resapan air kini cenderung dangkal. Inilah yang mengubah paradigma masyarakat saat ini yang menganggap kondisi alam di wilaya hilir akan selamanya seperti itu. Padahal, konsep pembangunan kedepan tetap mempertahankan wilayah hilir sebagai lintasan air. "Air sekarang ini sebenarnya kembali ke asal setelah dibangunnya Regulator Randu. Sebab wilayah hilir memang diformat sebagai daerah dataran rendah. Untuk itu, warga di hilir harus mempertahankan warisan nenek moyang dengan membuat rumah panggung atau rumah rakit, ujar kepala bagian pelaksana irigasi rawa 1, Ir Adi Rusman MT.

Dikatakannya, pembangunan jalan di jalur komering cenderung lebih tinggi dari posisi sungai. "jika rumah dibangun lebih rendah dari jalan, secara otomatis akan tergenang air. pastinya, air jangan dilawan, justru pertahankan konsep water harmony. Jika membuat rumah tembok, akan rawan banjir. jelasnya.

Kedelai Lokal Menghilang

MARTAPURA - Kedelai impor saat ini cenderung mendominasi pasar. Bahkan, pengusaha tempe masih mengandalkan kedelai impor sebagai bahan baku tempe. Meski cenderung mahal, mereka tak bisa berbuat banyak karena kedelai lokal cendrung menghilang di pasaran.

Kartono (44), pengusaha tempe mengatakan, dirinya masih menggunakan kedelai impor yang dipasok dari lampung. "Dalam sebulan, bisa menghabiskan dua ton kedelai lebih. Bukannya kita tak mau menggunakan kedelai lokal, tapi tak ada kedelai lokal," katanya.

Saat ini, satu kedelai impor dari distributor harganya Rp8.000. "Sebelum kedelai impor mendominasi, harga kedelai lokal hampir dua kali lipat dari harga beras," ungkapny.

Menurutnya, kualitas kedelai lokal kalah jauh dibandingkan kedelai impor. "sari pati kedelai impor lebih banyak dibandingkan kedelai lokal. Kedelai kita bijinya lebih kecil dan banyak lubangnya. Kalau dipakai untuk produksi tahu, hasilnya kurang menguntungkan. Dan yang paling membuat kami malas menggunakannya, harganya lebih mahal," jelasnya.

Hanya Bisa Pasrah, Harapkan Bantuan

Martapura - Tanaman padi, yang puso akibat terendam banjir, berdampak luas bagi petani. Kerugian yang harus ditanggung petani mencapai jutaan rupiah.

Umumnya, padi yang puso ini terendam banjir lebih dari empat hari. Tak hanya itu, kondisi air bercampur sampah dan lumpur juga menjadi pemicu utama terjadinya puso. Petani tak bisa berbuat banyak. Sebab, air tak kunjung surut. Mereka hanya bisa pasrah dan berharap pemerintah membantu meringankan beban mereka. "kami rugi jutaan rupiah Mas. Saat terendam, padi sudah berusia 80 hari," ujar Mul, warga Desa Melati Agung, Kecamatan Semendawai Timur, OKUT.

Kondisi yang sama dialami Giman (45), petani sawah asal Martapura. "Lahan persawahan sudah rusak tergenang air, apalagi ada padi yang puso. Yang jelas, tanam kali ini gagal. Padi, yang sudah tumbuh, mati mendadak akibat terendam air dalam waktu lama," katanya.

Omzet Judi Togel di Belitang Puluhan Juta Per Hari



MARTAPURA - Omzet perjudian jenis togel di wilayah Belitang diperkirakan puluhan juta rupiah setiap harinya.

Hal itu terbukti dari jumlah barang bukti yang berhasil disita jajaran Reskrim Polres OKU Timur saat melakukan penggerebekan pelaku judi togel di wilayah Belitang Madang Raya, Senin (18/2/2013).

Ke-14 tersangka yang berhasil ditangkap satuan reskrim beserta barang bukti senilai Rp 20 juta lebih, puluhan HP serta sejumlah rekapan togel.

“BB uang ini belum semuanya. Waktu kita tangkap, belum semua kaki (anak buah banda, red) menyetor. Jadi kemungkinan omzet togel ini puluhan juta setiap harinya,” ungkap Kapolres OKU Timur AKBP Kristiyono Sik didampingi Kasat reskrim saat gelar perkara Selasa (19/2/2013).

Menurut Kapolres, penangkapan sindikat perjudian jenis togel ini berawal dari informasi sejumlah masyarakat.

Selain itu, tindak tanduk para bandar sudah meresahkan karena setiap hari mereka berkeliaran untuk mencari pemasang togel.

“Ini sepertinya sudah mengakar dan sudah menjadi kebiasaan. Kita harapkan agar masyarakat lebih sadar untuk mencari rezeki. Jangan mencari keuntungan dengan cara mengadu nasib,” ujar Kapolres.

Seperti diberitakan, jajaran reskrim berhasil menangkap sindikat perjudian togel di Desa Tugu arum Kecamatan Belitang Madangraya, Kabupaten OKU Timur Senin (18/2/2013) sekitar pukul 19.00.

Dari tangan sejumlah tersangka, polisi berhasil menyita barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp 20 juta serta sejumlah barang bukti lainnya.

Polres OKU Timur Tangkap 14 Tersangka Judi Togel



MARTAPURA - Polisi Resor (Polres) Kabupaten OKU Timur panen tersangka togel, Senin (19/2/2013), sekitar pukul 19.00.

Tersangka yang berhasil diciduk sebanyak 14 orang dengan barang bukti sebesar Rp 20 juta.

Ke-14 tersangka tersebut ditangkap di wilayah Belitang Madangraya di Desa Tuguarum.

Para tersangka saat ini sudah diamankan beserta sejumlah barang bukti berupa HP, uang senilai Rp 20njuta serta HP, buku rekap togel serta sejumlah barang bukti lainnya.

“Ini salah satu upaya kita untuk menekan perjudian,” ungkap Kapolres OKU Timur AKBP Kristiyono.

Senin, 18 Februari 2013

Lakalantas di OKU Timur Turun 50 Persen

MARTAPURA – Angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten OKU Timur periode Desember-Januari 2013 mengalami penurunan sebesar 50 persen dari tahun sebelumnya.

Demikian diungkapkan Kapolres OKU Timur AKBP Kristiyono Sik melalui Kasat Lantas AKP M Yakin, Minggu (17/2/2013).

Menurut Yakin, jumlah laka lantas priode Desember-Januari sebanyak 4 hingga 5 kasus lakalantas dengan kerugian material sebesar Rp 4 juta.

Tidak ada korban meninggal dalam selama periode tersebut.

Pedrison Ditangkap Di Kuburan


MARTAPURA – Pedrison (19) warga Desa Negeripakuan, Kecamatan BP Peliung Kabupaten OKU Timur, ditangkap satuan Reksrim Polsek Buay Madang, Sabtu (16/2/2013) di areal Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sukaraja sekitar pukul 20.30.

Pedrison ditangkap setelah sempat menjadi buronan selama beberapa bulan karena aksi pencurian dengan kekerasan (curas) yang dilakukannya bersama rekannya, AG yang saat ini masih buron.

Informasi yang dihimpun Sripoku.com, Minggu (17/2/2013), Pedrison bersama rekannya AG melakukan pencurian dengan kekerasan terhadap korbannya bernama Dewi Retnoningsih (16), warga Desa Pahangasri, Kecamatan BP Peliung. Kedua pelaku mengambil sepeda motor motor Honda Mega Pro BE 6766 WE milik korban.

Modus yang digunakan kedua pelaku saat beraksi adalah dengan memepet motor korban yang sedang berjalan kemudian mencabut kunci disertai dengan sejumlah ancaman.

“Korbannya masih berstatus sebagai pelajar. Dipepet dan diancam seperti itu tentunya bagi seorang wanita sangat menakutkan. Korban kala itu merelakan sepeda motornya diambil pelaku dan langsung melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Kejadiannya sendiri terjadi beberapa bulan lalu,” ujar Kapolres OKU Timur AKBP Kristiyono melalui Kasat reksim AKP Janton Silaban didampingi Kapolsek Buay Madang AKP M Ginting.

OKU Timur Siap Mekarkan 10 Desa


MARTAPURA – Rencana pemekaran sejumlah desa di Kabupaten OKU Timur oleh pemerintah kabupaten sepertinya tidak bisa dilanjutkan untuk sementara menyusul adanya kebijakan moratorium dari pemerintah pusat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Minggu (17/2/2013), kebijakan moratorium tersebut tertuang dalam surat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Dirjen Pemberdayaan masyarakat dan desa, tanggal 13 Januari lalu.

Isinya, pemerintah pusat meminta pemerintah daerah untuk melakukan penundaan terhadap pemekaran sejumlah desa atau kelurahan.

“Belum diketahui hal ini akan berlangsung sampai kapan. Namun sejauh ini kita sudah mempersiapkan penambahan desa sebanyak 10 desa dari hasil pemekaran. Nantinya total desa yang ada di OKU Timur sebanyak 199 desa,” ungkap Kepala Bagian (Kabag) Pemdes OKU Timur, Mgs Habibullah.

Sabtu, 16 Februari 2013

Sistem Online Diminati

MARTAPURA - Pemesanan tiket kereta api (KA) sistem online ternyata diminati pembeli bahkan mengalami peningkatan. Langkah ini untuk meningktkan pelayanan terhadap penumpang. Sebelumnya, mereka yang membeli tiket KA kelas ekonomi tidak diberlakukan tempat duduk.

Kepala stasiun kereta api Martapura, Wahidin nmengatakan, bagi masyarkat yang ingin menggunakan jasa KA dengan tujuan Tanjung Karang maupun Kertapati Palembang, hendaknya memesan tiket jauh hari sebelum pemberangkatan, karena pemesanan tiket sistem online terus meningkat. "Kalau melalui sistem online, tak terlalu ribet, bisa terlebih dahulu mulai H-7 sebelum pemberangkatan datang langsung di stasiun Martapura," katanya.

Sejak awal oktober 2012 lalu, setiap penumpang yang memiliki tiket pasti mendapatkan tempat duduk. Hal ini karena adanya pembatasan sejumlah penumpang dari KA pemberangkatan pertama. Dikatakannya, untuk harga tiket KA ekonomi saat ini, cenderung normal dan selalu ludes terjual sekitar 70 tiket setiap akhir pekan," ungkapnya.

Jumat, 15 Februari 2013

20 Parpol Usung Herman Deru


Ketua koalisi Parpol Sahabat Deru Suparman Roman melakukan jumpa pers di RM Sederhana Merdeka, pada Rabu (26/12/2012).

Dikatakan oleh Suparman, 17 Parpol non parlemen dan tiga partai di parlemen sepakat mengusung Herman Deru untuk Pilgub Sumsel 2013.

“Kita sudah final untuk dukung Herman Deru jadi Gubernur Sumsel,” tegasnya.


                               Suparman Romans (kedua dari kanan) menjelaskan kepada pers


Ke-20 Parpol Koalisi Sahabat Deru yaitu:• DPW PPNUI.• Partai Pemuda Indonesia• P Republika nusantara• P Pelopor• P Demokrasi Kebangsaan• PKPI• PKNU• Partai Matahari Bangsa (PMB)• Partai Merdeka• PPDI• PNI Marhaen• P Persatuan Daerah• P Indonesia Sejahtera• P Kedaulatan• P Demokrasi Pembaharuan• P Karya Pangan• P Patriot Parlemen: PKB, Hanura dan PPRN  

Target Partisipasi Pemilih Pilgub Sumsel 80 Persen

MARTAPURA – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPU) Kabupaten OKU Timur, Rabu (13/2/2012) menggelar Bimbingan Teknis (Bintek) untuk pemutakhiran Data Pemilihan Gubernur 2013. Bintek tersebut dihadiri sedikitnya 20 anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

Menurut Ketua Divisi Sosialisasi KPU Sumsel, Ong Berlian, bintek tersebut bertujuan untuk pemutakhiran mata pilih DP4 atau Daftar Penduduk Pontensial Pemilih Pemilu oleh penyelenggara dari tingkat PPK, PPS, dan PPDP yang bertugas mendata penduduk dari rumah ke rumah.

“Proses pemuktahiran harus jelas. Jangan sampai ada masyarakat yang berhak melakukan pemilihan, namun ternyata tidak masuk dalam dalam daftar mata pilih,” ungkap Ong disela bintek.

Ong meminta petugas serius dalam penyelenggaraan pemilu. Terlebih di Kabupaten OKU Timur partisipasi pemilih mencapai 96 persen yang merupakan tertinggi tertinggi di Indonesia.

“Pilgub ini target partisipasi masyarakat sebanyak 80 persen. Untuk itu, seluruh penyelenggara pemilu harus serius dan netral dalam melaksanakan tugasnya masing-masing,” ujarnya.

Petani Cabai dan Pepaya Gagal Panen

MARTAPURA - Dampak luapan air Sungai Komering yang menyebabkan sejumlah rumah dan lahan pertanian warga terendam mulai terasa terutama terhadap tanaman petani.

Banjir yang melanda Kabupaten OKU Timur sejak beberapa bulan terakhir mulai berdampak.

Yafani, salah satu petani di wilayah Cempaka, OKU Timur mengatakan, saat ini di wilayah Cempaka tidak mengalami banjir.

Banjir, kata dia, terjadi sekitar akhir Januari lalu. Namun dampak dari banjir tersebut baru terasa saat ini yang menyebabkan seluruh tanamannya mengalami kegagalan panen.

“Sekarang banjir belum masuk ke sini. Kalau hujan terus turun, kemungkinan banjir akan kembali terjadi,” katanya pada Kamis (14/2/2013).

Menurut Yapani, dampak banjir yang terjadi akhir Januari lalu menyebabkan tanaman cabai dan pepaya miliknya mengalami kegagalan panen.

“Banjir akhir Januari lalu menyebabkan tanaman cabe dan pepaya saya mengalami gagal panen,”

Siap Adu Argumen

MARTAPURA - Meskin legislatif menolak rancangan peraturan daerah (raperda) pemekaran tiga kecamatan. yakni Belitang Mandiri, Belitang Makmur, dan Buay Madang Emas, namun eksekutif siap beradu argumen dalam rapat panitia khusus (pansus).
"Dimana letak kelemahan eksekutif terkait rencana pemekaran tersebut. Kalau memang dewan berpedoman pada kepmendagri terkait moratorium kecamatan, mari kita kaji secara detail maksud kepmendagri," kata asisten 1 yang juga Kabag Hukum OKUT, Kori Kunjti SH.

Syarat pemekaran kecamatan tertuang dalam PP nomor 19 tahun 2008 yang menyatakan pembentukan kecamatan harus memenuhi syarat administrasi, fisik, dan kewilayahan. "Ini sudah disiapkan jauh sebelum keluarnya kemendagri terhitung 1 agustus 2012. Kalau persiapannya di atas 1 agustus 2012, maka akan terganjal. Sementara, kita menyiapkan pemekaran sejak 2010 lalu diawali kajian akademik oleh Unsri," terangnya.

Sebelum diajukan menjadi raperda, pihaknya telah berkonsultasi dengan kemendagri. "hasilnya tak masalah selagi persiapan pemekaran dilakukan sebelum 1 agustus 2012." ujarnya.

Pasar Tradisional Terbengkalai

MARTAPURA - Pasar tradisional di kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM), Kecamatan Semendawai Suku III, OKUT, kian terbengkalai. Konsep awal, pasar ini dijadikan pasar kalangan. Tak lama berjalan, bangunan pasar ini tinggal nama lantaran tak ada lagi pedagang maupun pembeli.

Hingga kini, pasar tersebut tak lagi difungsikan. Bangunan yang didirikan secara swadaya kini nyaris tak terawat. Rumput liar menjalar disekitar bangunan tersebut. Hanya saja, peluang tumbuhnya ekonomi dikawasan itu akan terjadi seiring pemantapan daerah menjadi ibu kota Belitang Mandiri.

Camat Semendawai Suku III OKUT, Amir Zen mengatakan, tak berfungsinya pasar tradisional lantaran tingkat kunjungan pedagang dan pembeli minim. "sebelumnya, sempat ada aktivitas jual beli dipasar kalangan ini, yakni setiap senin dan kamis. Namun, saat ini sepi pembeli," katanya.

Dikatakan, kedepannya akan lebih dimaksimalkan karena kawasan itu bakal menjadi ibukot kecamatan bary, yakni Kecamatan Belitang Mandiri. Jika daerah itu menjadi kecamatan baru, tentunya berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Terlebih, warga KTM dan penduduk sekitarnya mulai ramai," terangnya.

Kadisnakertrans OKUT, HM Yamin mengatakan, pasar tersebut bukan pasar tradisional, melainkan hanya pasar kalangan. "Pembangunannya tak masuk dalam program KTM, karena pada 2013 ini, Disnakertrans akan membangun secara khusus pasar tradisional yang targetkan tahun ini selesai. Itu bukan program KTM, melainkan swadaya dan sifatnya berupa kalangan seminggu sekali." katanya.